Mulai tahun 2006 di Indonesia diterapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam KTSP itu secara jelas ditandaskan kurikulum IPA SMP menggunakan IPA terpadu dan bukan IPA yang terpisah-pisah sebagai mata pelajaran fisika, biologi, kimia dan astronomi. Dalam kurikulum yang terpadu itu IPA diajarkan secara lebih menyeluruh. Namun dilapangan permasalahan timbul karena belum adanya lulusan dari program studi pendidikan IPA, sehingga guru yang mengajar mata pelajaran IPA banyak mengalami kendala.

IPA terpadu adalah IPA yang dalam pembelajarannya disajikan sebagai satu kesatuan, sehingga fisika, biologi, kimia dan astronomi disatukan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Siswa SMP belajar ilmu fisika, kimia, biologi dan astronomi secara keseluruhan dalam ramuan kesatuan IPA. Pembelajaran mata pelajaran IPA sebaiknya memang dipadukan pada tingkat SD dan SMP, mengingat bahwa alam ini menyajikan pengetahuan kepada manusia langsung secara keseluruhan bukan terpisah-pisah, seorang anak lebih mudah mengenal dan mengerti benda-benda dialam ini secara keseluruhan terlebih dulu dan bukan lewat bagian-bagiannya yang terkecil, yang sudah terspesialisasi dan siswa SD dan SMP belum pasti akan memilih jurusan IPA yang sudah terspesialisasi.